Rabu, 30 November 2011

Abstraksi Proses Sosial


Nama               : Daniel Sitanggang
NPM               : 1112011093
Mata Kuliah    : Sosiologi

Abstrak
Proses sosial hakekatnya adalah hubungan timbal balik antar individu maupun antar kelomok sosial yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Namun pembahasan mengenai proses sosial tidak hanya terbatas pada definisi diatas, melainkan pada hal yang sangat luas. Salah satu metode untuk memahami proses sosial dapat dilakukan dengan memahami bentuk-bentuk interaksi sosial didalamnya.
Dikatakan bahwa interaksi sosial dapat membantu dalam pembahasan mengenai proses sosial, hal ini dikarenakan interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial yang menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Dengan cara tersebut diharapkan akan diperoleh baik dynamic aspect (fungsi masyarakatnya) maupun static aspect (struktur masyarakatnya). Namun bagaimanakah interaksi sosial itu terjadi? Menurut teori Gillin and Gillin dikatakan bahwa interaksi sosial dapat terjadi apabila dua orang bertemu meskipun tidak saling bicara, oleh karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf-syaraf orang yang bersangkutan.
Menurut Soerjono Soekanto (1990:69) interaksi terjadi karena adanya berbagai faktor, seperti imitasi, identifikasi, sugesti, dan simpati. Hal-hal tersebut merupakan faktor-faktor minimal yang menjadi dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial. Sesuai dengan pandangan soerjono soekanto, interaksi sosial hanya akan dapat terjadi jika adanya kontak sosial dan juga komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi merupakan syarat utama dalam poses terjadinya interaksi sosial, karena kedua hal ini lah yang memungkinkan seseorang dapat saling berinterkasi satu sama lain.
Secara harfiah, definisi dari kontak sosial itu sendiri adalah hubungan melalui sentuhan-sentuhan fisik. Namun pemahaman dari kontak sosial itu tidak  hanya sebatas definisi tersebut saja atau bukanlah semata-mata tergantung dari tindakan saja, melainkan juga tanggapan terhadap tindakan tersebut.  Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif, positif maksudnya mengarah pada suatu kerjasama sedangkan negatif mengarah pada suatu pertentangan. Kontak sosial dapat pula bersifat primer dan juga sekunder, primer maksudnya hubungan yang terjadi secara langsung atau tatap muka, sedangkan sekunder melalui orang ketiga atau perantara.

Terjadinya proses kontak sosial tidak lepas pula karena adanya proses komunikasi antara orang yang bersangkutan. Komunikasi adalah perilaku yang dilakukan seseorang terhadap orang lainnya yang bertujuan memberikan tafsiran atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan. Komunikasi itu sendiri dapat berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah dan juga sikap. Dengan adanya komunikasi, sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok manusia atau orang perorangan dapat diketahui oleh phak eksternal lainnya. Suatu komunikasi dapat dikatakan berjalan sebagai komunikasi jika kedua belah pihak yang sedang menjalin komunikasi tersebut saling memahami maksud dari salah satu pihak yang menyampaikan pesan. Hal ini lah yang kemudian menjadi sebuah interaksi sosial.
Jika dipahami secara harfiah, adalah benar jika suatu kontak sosial selalu terikat dengan komunikasi. Namun kenyataannya tidak sedemikian adanya, karena dalam sebuah interaksi kontak sosial tidak selalu terikat dengan komunikasi. Hal ini dikarenakan salah satu ataupun kedua belah pihak yang melakukan kontak tidak memahami pesan-pesan yang disampaikan oleh salah satu pihak. Misalnya, orang asing yang berjabat tangan dengan orang Indonesia namun kedua belah pihak saling tidak mengerti bahasa yang digunakan. Dari Ilustrasi tersebut, kontak sebagai syarat pertama telah terjadi, akan tetapi komunikasi tidak terjadi karena interaksi sosial tidak terjadi.
Sama halnya dengan kontak sosial, komunikasi pun memiliki dua sifat yang sama yaitu sifat positif maupun negatif, dimana sifat positif menghasilkan kerjasama dan negatif menghasilkan pertikaian. Menurut pandangan Emory S.Bogardus, 961:253, pertikaian itu terjadi kemungkinan sebagai akibat dari salah faham atau karena masing-masing tidak mau mengalah. Jelaslah sudah bahwa suatu hal dapat dikatakan sebagai proses sosial harus melalui beberapa tahapan panjang dari interaksi sosial yang didalamnya harus memenuhi proses kontak sosial hingga komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar